Arsip

Posts Tagged ‘obesitas’

Gambaran Pengetahuan Remaja tentang Obesitas di SMP (kode058)

ABSTRAK

    Obesitas merupakan suatu keadaan fisiologis akibat dari penimbunan lemak secara berlebihan didalam tubuh.
    Obesitas atau kelebihan berat badan adalah hal yang menakutkan bagi setiap orang tanpa terkecuali, baru-baru ini The Internasional Obesity Taskforce mengumumkan bahwa pada tahun 2015 diseluruh dunia akan terdapat 2,3 miliar orang dewasa memiliki kelebihan bobot badan atau obesitas.
    Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan data primer melalui pengisian kuisioner dan penelitian ini quota sampling yaitu sampel secara quota dilakukan dengan cara menetapkan sejumlah anggota sampel secara quantum atau jatah sebanyak 41 sampel.
    Dari hasil penelitian ditemukan gambaran pengetahuan remaja tentang obesitas di SMP tahun , mayoritas responden berpengetahuan cukup sebanyak 20 responden (48,8%) dan minoritas responden berpengetahuan kurang 2 responden (4,9%). Mayoritas responden berumur 14-15 tahun sebanyak 12 responden (57,1%) berpengetahuan cukup, dan minoritas berumur 12-13 tahun sebanyak 1 responden (100%) berpengetahuan kurang, mayoritas responden berjenis kelamin perempuan dengan baik 13 responden (72,2%) dan minoritas berjenis kelamin laki-laki berpengetahuan kurang 2 responden (100%), mayoritas responden dari sumber informasi secara tidak langsung 16 responden (76,1%) berpengetahuan cukup, minoritas dari sumber informasi secara tidak langsung 2 responden (100%)
    Diharapkan kepada pihak sekolah agar menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan tenaga kesehatan agar informasi tentang obesitas dapat disampaikan dengan baik kepada remaja khususnya para siswa-siswi.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang
Obesitas merupakan suatu keadaan fisiologis akibat dari penimbunan lemak secara berlebihan didalam tubuh. Saat ini gizi lebih atau obesitas merupakan epidemic di Negara Maju seperti Inggris, Brazil, Singapura dan dengan cepat berkembang di Negara berkembang,terutama populasi kepulauan pasifik dan Negara Asia tertentu. Prevalensi obesitas meningkat secara signifikan dan dianggap oleh banyak orang sebagai masalah kesehatan masyarakat yang utama.
(Lucy A.Bilaver,2009)
        Obesitas (kegemukan) di defenisikan sebagai suatu keadaan dimana terjadi penumpukan lemak tubuh yang berlebih sehingga berat badan jauh diatas batas normalnya. (Damayanti,Ayu.2008)
        Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi,sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibanding pria.Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% para pria.Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas.
Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat badannya yang normal dianggap mengalami obesitas.
(id.Wikipedia.org/wiki/obesitas)
Obesitas atau kelebihan berat badan adalah hal yang menakutkan bagi setiap orang tanpa terkecuali, baru-baru ini The Internasional obesity Taskforce mengumumkan bahwa pada tahun 2015 diseluruh dunia akan terdapat 2,3 miliar orang dewasa memiliki kelebihan bobot badan atau obesitas. Angka atau persentase besar yang menjadi pemikiran besar masyarakat dunia, dari 2,3 miliar angka yang disebutkan terdapat 700 juta orang teridap obesitas, khususnya Asia Tenggara pada tahun 2006, angka obesitas dibawah usia 18 tahun tercatat 19,9%, dan diperkirakan pada tahun akan mencapai 28,2%.
(HTTP///blongspot.Soft stop Junkfood 1.com)
Obesitas atau kegemukan sering diartikan dengan badan atau tubuh yang  cenderung gemuk dan memiliki  berat badan yang berlebihan. Kelebihan berat badan yang mungkin anda alami disebabkan oleh banyaknya unsur lemak yang berada dalam tubuh atau badan anda. (Wahid,Abdul.2009)
WHO mengatakan bahwa obesitas telah menjadi masalah dunia.Dari data yang dikumpulkan seluruh dunia, mengalami peningkatan overweight dan obesitas pada 10-15 tahun terakhir, saat ini diperkirakan sebanyak lebih dari 100 juta penduduk dunia menderita obesitas.Angka ini akan semakin meningkat dengan cepat.jika keadaan ini terus berlanjut maka pada tahun 2230 diperkirakan 100% penduduk dunia akan menjadi obes
Panama dan Kuwait tercatat sebagai dua negara dengan prevalensi obesitas tertinggi dunia,yakni sekitar 37%.Seteleh itu Peru 32% dan Amerika Serikat 31%.Di Brazil, kasus obesitas pada anak remaja sebesar 239% disusul oleh Spanyol, dengan prevalensi 27% berdasarkan laporan Tim obesitas Intrnasional.
(www.balipost.Co.id/bali post cetak/2002.com)
Di Indonesia,hasil yang didapat teryata prevalensi kegemukan pada anak usia sekolah SMP tertinggi ada diJakarta (25%), Semarang (24%), (17,75%), Denpasar (11,7%), Surabaya (11,4%),Padang (7,1%), Manado (5,3%), Yogyakarta (4%),Solo (2,1%).Rata-rata prevalensi kegemukan di 10 kota besar tersebut mencapai 12,2% (2,1-25%). Peningkatan obesitas ini antara lain disebabkan oleh perbaikan daya beli masyarakat, terutama golongan menengah dan atas,yang tidak di imbangi peningkatan kesadaran untuk berperilaku hidup sehat.
(Pesta Gagasan.Blongspot.Com)
Obesitas (kegemukan) merupakan salah satu masalah yang ditakuti remaja, khususnya remaja putri. Mereka merasa kehilangan kepercayaan diri ketika memiliki bentuk tubuh yang tidak proporsional seperti memiliki banyak lipatan perut, pinggang, maupun lengan. (Ani-Dzakiyah.Blogspot.Com/2010/01/)
Obesitas atau kegemukan pada remaja tidak dapat dipandang sebelah mata.Obesitas pada remaja sering menimbulkan resiko kesehatan lainnya yang lebih serius. (Medicastore.Com/med.Remaja obesitas)
Berdasarkan hasil dari uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai”Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Obesitas di SMP Tahun ”.

1.2.  Perumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, adapun perumusan masalah penelitian ini adalah Bagaimana Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Obesitas di SMP Tahun .  

1.3.  Tujuan Penelitian
1.3.1    Tujuan Umum
Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Obesitas di SMP  Tahun .
1.3.2    Tujuan Khusus
1.    Untuk Mengetahui distribusi Pengetahuan Remaja Tentang Obesitas di SMP berdasarkan umur.
2.    Untuk mengetahui distribusi Pengetahuan Remaja Tentang Obesitas di SMP berdasarkan jenis kelamin.
3.    Untuk Mengetahui distribusi  Pengetahuan Remaja Tentang Obesitas di SMP berdasarkan sumber informasi.

1.4.  Manfaat Penelitian
  Diharap hasil penelitian ini memberikan manfaat pada :
1.    Bagi pihak SMP
   Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan atau informasi tentang Obesitas bagi para pendidik pengajar di SMP .
2.      Bagi Responden
     Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan atau informasi bagi  remaja  tentang Obesitas khususnya siswa-siswi SMP
3.      Bagi Institusi
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan dan referensi diperpustakaan  Akademi Kebidanan Harapan Mama kabupaten Deli Serdang.
4.      Bagi Peneliti
  Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan dan pengalaman yang berharga bagi peneliti terutama pengetahuan Remaja Tentang Obesitas.

silahkan downlod KTI Skripsi dengan judul

Gambaran Kejadian Obesitas pada Murid-murid SD A dan SD B (kode029)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Obesitas atau kegemukan mulai menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia, bahkan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Heath Organization (WHO) menyatakan bahwa obesitas sudah merupakan suatu epidemik global sehingga obesitas sudah merupakan suatu masalah kesehatan yang harus segera ditangani.1
Di Indonesia, terutama di kota-kota besar, dengan adanya perubahan gaya hidup yang menjurus ke westernisasi dan sedentary berakibat pada perubahan pola makan/ konsumsi masyarakat yang merujuk pada pola makan tinggi kalori, tinggi lemak dan kolesterol terutama terhadap penawaran makanan siap saji (fast food) yang berdampak meningkatkan risiko obesitas.2
Prevalensi obesitas meningkat dari tahun ke tahun, baik di negara maju maupun negara yang sedang berkembang. Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS), prevalensi obesitas (>120% median baku WHO/NCHS) pada balita mengalami peningkatan baik di perkotaan maupun pedesaan. Di perkotaan pada tahun 1989 didapatkan 4,6% laki-laki dan 5,9% perempuan, meningkat menjadi 6,3% laki-laki dan 8% perempuan pada tahun 1992 dan di pedesaan pada tahun 1989 didapatkan 2,3% laki-laki dan 3,8% perempuan, meningkat menjadi 3,9% laki-laki dan 4,7% perempuan pada tahun 1992. Obesitas pada masa anak berisiko tinggi menjadi obesitas di masa dewasa dan berpotensi mengalami penyakit metabolik dan penyakit degeneratif dikemudian hari. 1,3,4 Profil lipid darah pada anak obesitas menyerupai profil lipid pada penyakit kardiovaskuler dan anak yang obesitas mempunyai risiko hipertensi lebih besar.4
Obesitas sering ditemukan pada usia pertengahan, meskipun sebenarnya dapat ditemukan pada semua golongan usia. Pada usia bayi dan anak-anak, kelainan endokrin, susu, makan cemilan yang tinggi kalori dan konsumsi makan manis yang berlebihan merupakan penyebab obesitas pada anak.5
Prenatal fatness merupakan faktor risiko genetik yang berperan besar. Bila kedua orang tua obesitas, 80% anaknya menjadi obesitas, bila salah satu orang tua obesitas, kejadian obesitas menjadi 40% dan bila kedua orang tua tidak obesitas, prevalensi menjadi 14%. Penelitian di Negara maju juga melaporkan hubungan aktifitas fisik yang rendah dengan kejadian obesitas.6 Penelitian di Jepang menunjukkan risiko obesitas yang rendah (OR: 0,48) pada kelompok yang mempunyai kebiasaan olah raga, sedang penelitian di Amerika menunjukkan penuruanan berat badan dengan jogging (OR:0,57), aerobik (OR: 0,59).7 Penelitian di Amerika juga menunjukkan bahwa mereka yang nonton TV sekitar 5 jam perhari mempunyai risiko obesitas sebesar 5,3 kali lebih besar dibanding yang nonton TV seitar 2 jam perhari.6
Penelitian terbaru di London yang dikutip dari ARS info tahun menunjukkan Para pakar percaya kurang tidur menyebabkan ketidakseimbangan dalam hormon yang mengontrol nafsu makan. Artinya mereka yang kurang tidur lebih mungkin merasa lapar dan mendambakan makanan tinggi kalori sepanjang hari. Selain itu menurut Darmono, dosen Kedokteran UNDIP yang dikutip dari artikel halaman Indonesia raya tahun 2006 menyebutkan obesitas memiliki dampak yang buruk dimana tingkat kecerdasan anak juga akan menurun. Pada Kondisi tersebut, umumnya aktifitas dan kreativitas anak akan menurun, kemudian dengan kelebihan berat badan anak menjadi malas. Selain itu, dampak gangguan psikologis anak juga akan timbul seperti adanya rasa frustasi dengan kegemukan yang dialami baik dari dalam diri maupun dari lingkungan sehingga anak cenderung akan menarik diri dari pergaulan.
Kelompok anak usia sekolah dasar merupakan salah satu kelompok riskan akan terjadinya gizi lebih karena faktor ini masih belum berpikir tentang kualitas makanan yang dimakannya di mana mereka akan mengonsumsi makanan apa saja yang tersaji di rumah dan jajanan yang tersedia di pasar.8 Dengan demikian obesitas pada anak memerlukan perhatian yang serius dan pananganan yang sedini mungkin dengan melibatkan peran serta orang tua.
Pengukuran obesitas yang paling sederhana dilakukan adalah dengan menghitung indeks massa tubuh (IMT). Caranya, mengukur berat badan dengan timbangan dan tinggi badan dengan microtoice. Kemudian dimasukkan ke dalam rumus dan apabila IMT lebih dari 25 kg/m2 maka dikategorikan obesitas. 8
Hasil penelitian Wa Ode A. tahun 1998 di SDN Mangkura, menunjukaan siswa yang kegemukan dengan kelompok umur 9 – 12 tahun sebanyak 58% yang mengalami obesitas ringan, 42% mengalami obesitas dari 50 sampel. Sedangkan hasil penelitian Mardwita B, tahun 1999 di SLTP Nusantara Kota Makassar menunjukkan 28,6% siswa yang overweight dan 72,3% yang obesitas dari 49 responden.9
Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka perlu diketahui angka kejadian dan faktor-faktor risiko obesitas pada murid Sekolah Dasar di kota .Wilayah penelitian ini dilaksanakan di 2 Sekolah Dasar di Kota yaitu SD dan SD .Dua sekolah tersebut dijadikan lokasi penelitian karena tingginya paparan faktor-faktor risiko obesitas.
1.2 Rumusan Masalah
Meningkatnya prevalensi gizi lebih pada anak sekolah merupakan masalah kesehatan masyarakat, meskipun ada anggapan umum yang menyatakan bahwa kegemukan tersebut akan membantu pertumbuhan anak selanjutnya bahkan dengan sendirinya dapat menjadi gizi normal di masa mendatang.
Anak-anak obesitas cenderung kurang percaya diri, keagresifan geraknya berkurang, konsentrasi akan berkurang, sering dihinggapi rasa mengantuk, dan mengakibatkan prestasi belajar di sekolah akan menurun. Sehubungan dengan hal tersebut maka dikemukakan masalah sebagai berikut: “Bagaimanakah kejadian obesitas pada murid-murid SD dan SD tahun ?”
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui angka kejadian dan faktor-faktor risiko obesitas di SD dan SD tahun .
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui angka kejadian obesitas berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT).
b. Untuk mengetahui distribusi obesitas berdasarkan faktor-faktor risiko obesitas yaitu jenis kelamin, riwayat keluarga, olah raga, jajan, fast food dan uang jajan.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan masukan bagi instansi kesehatan dalam menentukan kebijakan di bidang kesehatan khususnya dalam penangan obesitas pada anak usia sekolah.
2. Sebagai bahan bacaan atau sumber informasi yang diharapkan dapat memberi sumbangan pada penelitian selanjutnya.
3. Menambah wawasan ilmiah bagi penulis serta memperoleh pengalaman berharga dalam penelitian ini.

silahkan downlod KTI Skripsi dengan judul